Amrullah bocah kecil yang kurang beruntung seperti kebanyakan bocah-bocah lain seusianya, dia terlahir dari pasangan bapak Yahya Purtopo dan ibu Sri Mawarni keluarga yang sederhana yang berpenghasilan dengan berjualan warung nasi di pasar Menganto Mojowarno Jombang.
Dia adalah anak bungsu dari dua belas bersaudara, yang terlahir pada 29 mei 2002 dan baru saja berulang tahun yang ke 7 pada 29 mei 2009 kemarin. Kini Amrullah kecil telah duduk di bangku kelas B RA Darul Faizin I Catak Gayam selatan Mojowarno Jombang.
Pada usianya yang baru menginjak 2 tahun ayahanda tercinta Amrullah di panggil oleh Allah SWT, Amrullah kecil menjadi seorang yatim, hidup tanpa kasih sayang dan lingdungan ayah tercinta. Dengan kondisi yang sederhana sang ibu melanjutkan perjuangan sang ayah untuk melanjutkan kehidupan didunia ini.
Ketika umur Amrullah dirasa cukup, ibundanya memasukkan dia untuk mengikuti pendidikan usia dini di RA Muslimat Darul Faizin I Catakgayam selatan Mojowarno Jombang.
Ketika Amrullah mulai masuk sekolah di RA dan mulai senang-senangnya mengikuti permainan dan pelajaran di RA, Alloh SWT menguji keluarga Amrullah. Musibah kedua datang di keluarga ini. Ibu satu-satunya yang menopang keluarga ini dipanggil kehadirat Allah SWT. Ibunda Amrullah meninggal ketika Amrullah berusia 5 tahun, 3 tahun setelah kepergian ayahanda tercinta, semenjak itu Amrullah menjadi yatim-piatu, hidup tanpa belaian kasih sayang ayah dan ibu.
Sejak menjadi anak yatim piyatu, Amrullah kecil hidup bersama kakaknya yang ketiga, Maulida. Amrullah termasuk anak yang aktif, dia selalu bermain bersama teman sebayanya tanpa mempunyai beban dan perasaan minder walaupun hidup tanpa sang ayah dan bunda tercinta. Di sekolahpun prestasi Amrullah bisa dibilang cukup baik walaupun sering berangkat sekolah tanpa uang saku seperserpun, dia tetap bersemangat untuk tetap bersekolah.
Sampai suatu hari, tepatnya hari selasa tanggal 31 maret 2009, waktu jam istirahat dia bermaksud untuk membeli kue disamping sekolahan yang berada di luar pagar sekolah. Ketika tangan mungilnya menggapai keluar untuk mengambil kue jari kelingking tangan kanannya terjepit pintu pagar sehingga mengalami luka yang cukup serius sampai ujung jarinya putus dan ototnya tertarik. Inilah musibah lanjutan yang harus diterima oleh bocah yang masih terlihat lugu itu.
Melihat kejadian itu ibu guru di RA tersebuta, cepat membawanya ke Puskemas untuk dapat penanganan medis secara cepat, namun Puskesmas ternyata tidak sanggup menangani karena parahnya kecelakaan yang menimpa Amrullah, lalu dia dirujuk ke rumah sakit. Setelah mendapat penanganan pihak rumah sakit memberi saran pilihan: disambung atau di amputasi, jika di sambung biayanya kurang lebih 10 juta dan itu harus di bawa ke Surabaya, sedangkan lukanya karus ditangani sebelum 6 jam untuk mempermudah proses penyembuhannya. Akhirnya pihak keluarga hanya bisa pasrah dan memilih untuk diamputasi akhirnya jari Amrullah terpaksa harus di lakukan operasi amputasi untuk proses penyembuhannya karena dari pihak keluarga sendiri tidak berdaya untuk membiayai biaya amputasi akhirnya di serahkan pada pihak sekolah, dari sekolahan berusaha menggalang dana, untuk biaya operasi tersebut, Alhamdulillah ada LAZIS NU yang ikut membantu meringankan biaya operasi amputasi jari kelingking Amrullah.
Alhamdulillah, atas berkat pertolongan dari Allah SWT, operasi yang dilakukan bisa berjalan lancar dan kini Amrullah sudah sembuh seperti sedia kala, meskipun dia akan menjalani kehidupan selanjutnya tanpa jari kelingking tangan kanan.
Sejak kejadian itu Amrullah menjadi anak pendiam dan jarang masuk sekolah karena ia merasa malu jika ada orang yang melihat tangannya, jika dikelas ia belajar seperti biasanya dia juga mau berhitung, tapi setelah tersadar bahwa jarinya yang tinggal 9, lalu dia sembunyikan kedua tangannya di bawah bangku, sungguh malang nasib Amrullah. Sejak masih bayi dia sudah mengalami musibah berkali-kali. Mungkin inilah jalan hidup yang harus dia tempuh, sehingga kelak bisa menjadikan dia sebagai manusia yang tabah dan kuat dalam menghadapi kehidupan selanjutnya. Semoga.
0 komentar:
Posting Komentar