Pada Jum’at (12/06), ada suasana yang berbeda di kantor LAZIS NU Jombang yang terletak di jalan Patimura III No. 04 Jombang, pasalnya pada hari itu kantor LAZIS NU Jombang kedatangan rombongan tamu dari PC LAZIS NU Blitar. Kedatangan rombongan yang berjumlah 7 orang tersebut dalam rangka study banding tentang pengelolaan lembaga zakat, infaq dan shodaqoh (ZIS).
Dalam kesempatan tersebut, pengurus LAZIS-NU Jombang yang hadir antara lain Gus Sholahul Am Notobuono, SE, Gus Ir. Edy Labib P. dan Muslimin Abdilla. Setelah acara dibuka, kemudian dilakukan perkenalan untuk lebih mengakrabkan. Setelah perkenalan baru kemudian Arif, selaku ketua LAZIS-NU Kab. Blitar memberikan penjelasan tentang maksud kedatangan rombongan dari Blitar ke Jombang. Dia meringkas tiga hal: pertama, tentang bagaimana proses mulai menjalankan LAZIS, kedua apa prinsip-prinsipnya dan ketiga bagaimana menggalang dana. Setelah maksudnya sudah bisa ditangkap, kemudian Muslimin Abdilla, selaku sekretaris LAZIS-NU Jombang memberikan respon dengan bercerita tentang bagaimana proses menjalankan LAZIS-NU di Jombang mulai dari awal hingga saat ini, dan berharap acara ini bisa berjalan santai sambil ngobrol saja.
“Semestinya LAZIS-NU Jombang itu bukan lembaga baru, tetapi sudah ada sejak lama, tetapi belum berjalan. Karena itu, ketika lembaga ini mulai dijalankan, tidak ada sedikitpun dokumen atau panduan dalam menjalankan lembaga” tutur Muslimin dalam memulai pembicaraan. “Ketika itu, ketua LAZIS-NU yang ditunjuk oleh PCNU Jombang, Drs. Anshori Anwar, sempat kelabakan mencari ke beberapa tempat, termasuk ke PWNU Jatim, ke PC lain bahkan ke PWNU Jawa Tengah, tetapi beliau tidak menemukan panduan sedikitpun” lanjutnya.
Akhirnya seluruh calon pengurus LAZIS-NU Jombang, yang ketika itu belum dilantik, bersepakat untuk membuat sendiri panduannya, dengan melakukan perencanaan lembaga. Dalam perencanaan ini dilakukan analisis visi-misi, analisis internal dan eksternal, perumusuan isu strategis, dan pembuatan program serta penyusunan struktur organisasi. Setelah perencanaan selesai dilakukan dibuatlah beberapa sistem lembaga, terutama sistem keuangan dan rumusan tugas, fungsi dan wewenang. Demikian ditambahkan oleh Muslimin Abdilla.
Selanjutnya, Ir. Edy Labib Patriadin, selaku Direktur LAZIS-NU Jombang menambahkan bahwa pencapaian besaran dana yang dikelola oleh LAZIS-NU Jombang bukanlah target utama, meskipun dalam kerangka kerja LAZIS-NU Jombang pencapaian besaran dana juga disebutkan. “Yang lebih penting dalam melakukan pengelolaan LAZIS adalah bagaimana upaya penyadaran masyarakat dalam berzakat terjadi, dan bagaimana pengelola, dalam hal ini seluruh staf dan volunteer LAZIS-NU, memahami dan menjalankan seluruh program dan sistem yang telah disepakati. Karena jika dua hal ini terjadi maka pengembangan LAZIS akan bisa berjalan dengan baik” tambahnya. Dari sini dapat dimengerti jika LAZIS-NU Jombang merupakan organsiasi pembelajaran (learning organization), yang bisa menjadi wahana belajar bagi siapapun tentang bagaimana mengelola ZIS.
“Yang terpenting targetnya adalah masyarakat sadar tentang zakat, seperti yang dikatakan Gus Edy, dan kita mulai dari kita sendiri (ibda’ binafsik), bukan hanya target banyaknya uang, yang lebih utama istiqomah. Namun, kita juga harus punya indikator pencapaian untuk mengukur keberhasialan. Kalau LAZIS-NU Jombang menargetkan dalam 3 tahun bisa menyalurkan dana ZIS sebesar 300 juta rupiah dan target donatur sebanyak 500 orang, karena ini sebagai bahan evaluasi, untuk pembenahan sistem dan program yang lebih baik ke depan” tambah Muslimin Abdilla.
Rombangn PC LAZIS NU Blitar merespon dengan baik atas paparan dari pengurus LAZIS NU Jombang. Kalau di Blitar pengurusnya terdari dari orang-orang yang bekerja di Depag, BKKBN, sebagai kontraktor, dan sebagai pengusaha. Karena itu, masing-masing orang sibuk dengan urusannya masing-masing, akhirnya NU (terutama LAZIS) hanya dapat sisa-sisa waktu dan tenaga. “Dalam setahun ini LAZIS-NU Kab. Blitar masih dalam tahap konsolidasi saja, mungkin setelah study banding ini, dimana kami memperoleh masukan yang cukup banyak dari LAZIS-NU Jombang, kami akan memulai menjalankan dengan beberapa ide yang kami tangkap dari proses perjalanannya LAZIS-NU Jombang, terutama dengan ide membentuk pelaksana dan tenaga volunteer. Karena itu kami juga berharap agar kami selalu bisa sharing dengan LAZIS Jombang” demikian kata Arif.
“Kami berharap seluruh LAZIS-NU di Jatim bahkan di Indonesia bisa berjalan dengan baik agar kita bisa punya partner untuk saling berbagi dalam mengembangkan LAZIS-NU, karena sampai saat ini LAZIS-NU yang betul-betul berjalan dengan baik baru di Jombang. Jika kami diperlukan dan diminta untuk turut membantu pengembangan LAZIS-NU di wilayah-wilayah lain termasuk di Blitar, kami tak segan untuk membantu sebatas kemampuan kita, demi efektifnya organisasi NU dalam memberikan pelayanan bagi warganya atau masyarakat umum” demikian ungkapan penutup dari LAZIS-NU Jombang. (mus)


0 komentar:
Posting Komentar